Sabtu, 10 November 2012

Reaksi Okdidatif pada Senyawa Hidrokarbon


Reaksi Pada Alkana  
     Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Jika alkana dibakar dengan oksigen berlebih maka pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O. Pembakaran alkana bersifat eksotermik, yaitu menghasilkan panas (kalor). Contohnya yaitu reaksi pada metana ditambah oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEippqnA5FlwCXjK16ntNu5SbvqKM26C1JfW3hqBXHYLU8NuPcSrLOYMlFxsFaPgbCKecyuxdCItICS-SwrKe9NGsy3fVvSti5cHUdXyOwAY5Zf66u4eteJoG7tALd0mXl5DyIaS__TBxmKc/s400/upload5.gif

·         Reaksi Pada Alkena
Sama halnya dengan alkana,Jika alkena dibakar dengan oksigen berlebih maka pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O. Contohnya yaitu reaksi pada etena :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCkHbdup7NRm1FvUsKLB6K-tmUpIxeDqpiBhmS-5hSlTiepoNTt-LL4xORsIQkeoquA_HOBeZteAmfu_CoeYa1tXzFE-6hL7igtOo-nWC4sho3F2YyY9PJ2bK838YZ6vwdwnwa-M0Y7H_5/s400/upload6.gif

Memang banyak sekali reaksi - reaksi yang dapat dilanjutkan dalam sintesis senyawa organik. Kali ini akan kita bahas perbedaan reaksi Osmilasi dan reaksi Permanganat. Kedua reaksi tersebut memiliki kesimpulan reaksi yang sama: Oksidasi.

1. Reaksi Osmilasi
Reaksi ini menggunakan OsO4 (Osmium teroxide) sebagai reagen oksidatornya. Dengan menggunakan reaksi ini, ternyata diketahui dapat terjadi reaksi Syn-Adisi, yaitu reaksi adisi suatu diol yang memiliki bentukan isomer geometri.

 


·         Reaksi Pada Alkuna
            Pembakaran alkuna melibatkan reaksi antara alkuna dengan oksigen. Reaksi ini bersifat eksotermik. Sama halnya dengan alkena,Jika alkuna dibakar dengan oksigen berlebih maka pembakaran akan berlangsung dengan sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O. Contohnya yaitu reaksi pada etuna :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpf8ZwR49MiPA0l8dR8pdTLY8XWe5iwUrZQc_JmDHlul4gZ10sShIkjjq8-m6-q0cPvQZQeDI5DoCzxXxJS-mWQ9W1jyNGA59tS4ScUgRKdLW-ZvPlxkvCT65EvTLtiD-_qORMsYbn3_km/s400/upload7.gif


Contoh:
 Oksidasi besi (II) menjadi besi (III) dengan hidrogen peroksida dalam kehadiran asam:

Fe2+ → Fe3+ + e−

H2O2 + 2 e− → 2 OH−

Keseluruhan persamaan:

2 Fe2+ + H2O2 + 2 H+ → 2 Fe3+ + 2 H2O




2 komentar:

  1. Permasalahannya yaitu :
    Pada Reaksi Alkana, Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. mengapa terdi hal demikian?

    BalasHapus
  2. karena alkana apabila dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4 itu susah sekali untuk melepaskan elektron. sedangkan apabila dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar ini sangat mudah melepaskan elektron. reaksi oksidasi alkana adalah pembakaran alkana. proses reaksi ini bersifat eksotermik yaitu menghasilkan panas. reaksi pembakaran ini adalah oksidasi alkana dengan oksigen.
    jadi disini sangat jelas, bahwa alkana mudah dioksidsi oleh oksigen bukan yang lain.

    BalasHapus